Sabtu, 23 Maret 2013

Sistem pertahanan diri pada hewan

Hewan pada gambar disamping bukanlah ular. ia hanya seekor ulat kecil. untuk melindungi diri dari pemangsa, ia memanfaatkan kemiripannya dengan ular. ketika diserang hewan lain, mahluk kecil ini tenang mengarahkan ekornya kepada musuh dan menggembungkannya. ketika, seekor "ular" yang mengerikan muncul di hadapan musuh, yang tidak punya pilihan selain lari dan menyelamatkan diri. 

Ekor ulat itu kelihatannya sengat mirip dengan kepala ular. ekor tersebut bahkan memiliki titik besar hitam, menyerupa mata ular yang berkilat kilat. sebagai hewan yang bergerak sangat lambat dan mudah dimangsa, ulat itu berhasil lolos dari berbagai bahaya berkat kemampuannya yang luar biasa ini.

bagaimana ia dapat mempunyai kemampuan seperti itu? pada"desain" yang sangat menakjubkan ini pasti terdapat jawaban yang memuaskan. mari kita bahas beberapa skenario sebagai jawaban atas pertanyaan itu:

skenario pertama: di masa lampau, ulat mencari berbagai macam cara untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. ia dengan seksama mengamati keadaan sekitarnya. sampai suatu hari, ia menyadari semua musuhnya takut pada ular. saat itulah ulat memperhatikan tubuhnya sendiri dan memutuskan membuat tubuhnya seperti ular. namun, kita tak dapat menjawab pertanyaan bagaimana ia bisa membuat tubuhnya mirip dengan ular. bagaimana ia menata penampilan, warna kulit, dan bentuk tubuhnya agar menyerupai ular. mari kita anggap bahwa ia "berusaha dengan keras, memaksakan diri, dan akhirnya berhasil". akan tetapi, ia tidak punya waktu untuk "berubah" karena masa hidup ulat sangat pendek; ia akan menjadi kupu kupu dan terbang.
    Penting diperhatikan, ulat ini tak akan bisa meninggalkan jejak apa pun saat dia "mengubah" tubuh, karena ia hanya mendapat kesempatan untuk menguji ekor barunya itu.  bila uji cobanya gagal serta tak dapat mengelabui musuh, pasti ia akan mati dan ini berarti semua usahanya sia sia. tentu saja, ulat ini juga harus dalam keadaan hidup saat merekonstruksi tulang tubuhnya. namun, ia sedang beruntung, sehingga tidak berhasil dimangsa musuh. pada akhirnya, ulat ini mampu menyelesaikan misinya dan "membuat" ekornya tampak seperti ular.

      Skenario kedua: pohon, bunga, serangga, langit, air, hujan, matahari dan seluruh kekuatan yang tersebar di permukaan bumi bersatu untuk membentuk suatu sistem bagi diri mereka sendiri dan dengan mudah merekayasa ekot ulat tersebut di dalam sistem ini!

       skenario ketiga: kekuatan besar bernama "kebetulan" telah menambahkan eekor berbentuk ular kepada si ulat, sama halnya kekuatan itu memberikan sebagai hal kepada mahluk hidup lain.
        semua orang pasti melihat kerancuan ketiga skenario yang semuanya berdasarkan teori evolusi: ulat bukanlah perancang yang tanggap dan peka, dan bumi bukanlah sistem yang mempunyai sistem merancang dan menciptakan sesuatu. dengan kata lain. juga tak ada mekanisme apa pun di luar mahluk hidup tersebut yang mampu melakukan hal demikian. 
         mereka yang menganggap alam ini sebagai suatu mesin yang sangat hebat dan percaya bahwa hal-hal luar biasa yang disebut "kejadian alamiah","kejadian alam",sifat sifat alam", dan lain lain, mengetahui betul bahwa yang mereka maksud dalam "alam" adalah udara, air, bumi, pohon, bunga dan serangga; singkatnya seluruh isi dunia dan tata surya yang didiami bumi kita. orang pasti akan tertawa kalau ada yang menyebut bahwa semua mahluk hidup "diciptakan oleh dunia" atau "diciptakan oleh bumi". meskipun demikian propaganda yang menggunakan kata "alam kosmos" (cosmic nature) membuat orang memandang alam sebagai mahluk yang "sadar" . kita tak boleh lupa bahwa alam adalah suatu sistem yang luar biasa teratur dan sempurna, dan bukan pencipta dan pemberi rahmat yang abadi. Allah adalah pencipta mahluk hidup di bumi dan seluruh mahluk terus hidup bersama segala kemampuan yang diberikan Allah SWT kepada mereka.


  •                                                berpura pura mati atau terluka
kebanyakan predator lebih menyukai hewan hidup sebagai mangsa. bangkai tidak begiyu disukai. kecenderungan ini membentuk dasar untuk sistem pertahana diri pada sebagian hewan.

  1. ngengat harimau ( kiri ) pun berpura pura mati. ia masih memiliki taktik lain. ketika ngengat ini jatuh rebah ke tanah, akan tampak sisi tubuhnya berwarna oranye. warna cerah ini merupakan peringatan bagi pemangsa bahwa ngengat itu tidak enak. tidak diragukannya lagi, seekor ngengat tak mungkin mempunyai kecerdasan untuk menemukan taktik ini dan mengubah warna tubuhnya menjadi warna yang diartikan musuh sebagai "pahit" ngengat ini telah diciptakan mempunyai kemampuan seperti ini.
  2. untuk mengalihkan perhatian musuh yang mengincar anaknya, rainbird (kanan) menurunkan salah satu sayapnya seolah olah patah. ia menarik perhatian musuh dengan cara menyeretkan sayapnya ke tanah seolah olah terluka. ia membiarkan musuh mengikutinya sampai sarangnya benar benar aman. setelah yakin bahwa musuhnya telah cukup jauh dari sarangnya, butung itu berhenti pura pura dan segera terbang kembali ke anak anaknya.
  3.  Ular gognose melindungi dirinya dengan cara berpura pura mati. mukanya di hadapkan ke atas, mulutnya dibuka, dan ia tidak bergerak sedikit pun layaknya seekor ular mati.


    4.   Oposum ini diciptakan dengan kemampuan untuk melindungi diri dengan cara berpura pura mati. pemangsa akan berpikir bahwa possum sudah menjadi bangkai, dan tidak mempedulikannya. penyamaran ini begitu sempurna hingga denyut jantungnya melambat, bahkan hampir berhenti. kemampuan melambatkan denyut jantung ini tentu sudah ada pada saat ia diciptakan, bukan keahlian yang diperolehnya kemudian.


  •                                          Bau busuk dari sigung

Satu satunya kelebihan zat kimia yang disemburkan oleh sigung kepada musuhnya adalah baunya yang busuk. bau yang busuk dan menjijikan dan tahan lama ini cukup untuk melindungi dirinya dari musuhnya.



2 komentar:

  1. makasih buat artikelnya izin copas buat tugas ya gannn...... hahah

    BalasHapus
  2. terima kasih.. artikel nya sangat membantu sekali dalam tugas...

    BalasHapus